Minggu, 10 Juli 2011

Hiperemesis Gravidarum

A. Definisi
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan sehingga pekerjaan sehari – hari terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. (Arif, 1999)

Hiperemesis gravidarum adalah mual – muntah berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari – hari dan bahkan membahayakan hidupnya. (Manuaba, 2001)

Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul asetonuri, keadaan ini disebut hiperemesis gravidarum. (Sastrawinata, 2004)

Hiperemesis gravidarum adalah vomitus yang berlebihan atau tidak terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, atau defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan. (Lowdermilk, 2004)

Hiperemesis gravidarum adalah suatu keadaan (biasanya pada hamil muda) dimana penderita mengalami mual- muntah yang berlebihan, sedemikian rupa sehingga mengganggu aktivitas dan kesehatan penderita secara keseluruhan. (Achadiat, 2004)

B. Etiologi
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak ditemukan kelainan biokimia. Perubahan – perubahan anatomik pada otak, jantung, hati dan susunan saraf, disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat – zat lain akibat inanisi. Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang telah ditemukan oleh beberapa penulis sebagai berikut :
1. faktor predisposisi :
a. Primigravida
b. Overdistensi rahim : hidramnion, kehamilan ganda, estrogen dan HCG tinggi, mola hidatidosa
2. Faktor organik :
a. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal
b. Perubahan metabolik akibat hamil
c. resistensi yang menurun dari pihak ibu.
d. Alergi
3. faktor psikologis :
a. Rumah tangga yang retak
b. Hamil yang tidak diinginkan
c. takut terhadap kehamilan dan persalinan
d. takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu
e. Kehilangan pekerjaan

C. Patofisiologi
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.
1. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton – asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah.
2. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan khlorida darah dan khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang
3. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan
4. Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss) dengan akibat perdarahan gastro intestinal.

D. Gejala dan Tanda
Batas jelas antara mual yang masih fisiologik dalam kehamilan dengan hiperemesis gravidarum tidak ada, tetapi bila keadaan umum penderita terpengaruh, sebaiknya ini dianggap sebagai hiperemesis gravidarum. Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi :
1. Tingkatan I
a. Muntah terus menerus sehingga menimbulkan :
1) Dehidrasi : turgor kulit turun
2) Nafsu makan berkurang
3) Berat badan turun
4) Mata cekung dan lidah kering
b. Epigastrium nyeri
karena asam lambung meningkat dan terjadi regurgitasi ke esofagus
c. Nadi meningkat dan tekanan darah turun
d. Frekuensi nadi sekitar 100 kali/menit
e. Tampak lemah dan lemas
2. Tingkatan II
a. Dehidrasi semakin meningkat akibatnya :
1) Turgor kulit makin turun
2) Lidah kering dan kotor
3) Mata tampak cekung dan sedikit ikteris
b. Kardiovaskuler
1) Frekuensi nadi semakin cepat > 100 kali/menit
2) Nadi kecil karena volume darah turun
3) Suhu badan meningkat
4) Tekanan darah turun

c. Liver
1) Fungsi hati terganggu sehingga menimbulkan ikterus
d. Ginjal
Dehidrasi menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang yang menyebabkan :
1) Oliguria
2) Anuria
3) Terdapat timbunan benda keton aseton
Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan
e. Kadang – kadang muntah bercampur darah akibat ruptur esofagus dan pecahnya mukosa lambung pada sindrom mallory weiss.
3. Tingkatan III
a. Keadaan umum lebih parah
b. Muntah berhenti
c. Sindrom mallory weiss
d. Keadaan kesadran makin menurun hingga mencapai somnollen atau koma
e. Terdapat ensefalopati werniche :
1) Nistagmus
2) Diplopia
3) Gangguan mental
f. Kardiovaskuler
1) Nadi kecil, tekanan darh menurun, dan temperatur meningkat
g. Gastrointestinal
1) Ikterus semakin berat
2) Terdapat timbunan aseton yang makin tinggi dengan bau yang makin tajam
h. Ginjal
1) Oliguria semakin parah dan menjadi anuria

E. Diagnosis
Diagnosis hiperemesis gravidarum biasanya tidak sukar. Harus ditentukan adanya kehamilan muda dan muntah terus menerus, sehingga mempengaruhi keadaan umum. Namun demikian harus dipikirkan kehamilan muda dengan penyakit pielonefritis, hepatitis, ulkus ventrikuli dan tumor serebri yang dapat pula memberikan gejala muntah.
Hiperemesis gravidarum yang terus menerus dapat menyebabkan kekurangan makanan yang dapat mempengaruhi perkembangan janin, sehingga pengobatan perlu segera diberikan.

E. Pencegahan
Prinsip pencegahan adalah mengobati emesis agar tidak terjadi hiperemesis gravidarum dengan cara :
1. Memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik
2. Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang – kadang muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan.
3. Menganjurkan mengubah makan sehari – hari dengan makanan dalam jumlah kecil tapi sering
4. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, erlebih dahulu makan roti kering atau biskuit dengan dengan teh hangat.
5. makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan
6. Makanan seyogyanya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin
7. Defekasi teratur
8. Menghindari kekurangan karbohidrat merupakan faktor penting, dianjurkan makanan yang banyak mengandung gula.

F. Penatalaksanaan
Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak mengurang maka diperlukan :
1. Obat – obatan
a. Sedativa : phenobarbital
b. Vitamin : Vitamin B1 dan B6 atau B – kompleks
c. Anti histamin : Dramamin, avomin
d. Anti emetik (pada keadan lebih berat) : Disiklomin hidrokhloride atau khlorpromasin
Penanganan hiperemesis gravidarum yang lebih berat perlu dikelola di rumah sakit.
2. Isolasi
a. Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara yang baik.
b. Catat cairan yang keluar masuk.
c. Hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar penderita, sampai muntah berhenti dan penderita mau makan.
d. Tidak diberikan makanan/minuman dan selama 24 jam.
Kadang – kadang dengan isolasi saja gejala – gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
3. Terapi psikologik
a. Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan
b. Hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan
c. Kurangi pekerjaan sera menghilangkan masalah dan konflik
4. Cairan parenteral
a. Cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukose 5% dalam cairan fisiologis (2 – 3 liter/hari)
b. Dapat ditambah kalium, dan vitamin(vitamin B kompleks, Vitamin C)
c. Bila kekurangan protein dapat diberikan asam amino secara intravena
d. Bila dalam 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum membaik dapat diberikan minuman dan lambat laun makanan yang tidak cair
Dengan penanganan diatas, pada umumnya gejala – gejala akan berkurang dan keadaan akan bertambah baik
5. Menghentikan kehamilan
Bila pegobatan tidak berhasil, bahkan gejala semakin berat hingga timbul ikterus, delirium, koma, takikardia, anuria, dan perdarahan retina, pertimbangan abortus terapeutik.

Senin, 16 Mei 2011

Hidup indah

Hidup Itu Indah 


Alhamdulillah kita masih bisa bernafas sampi saat ini, begitu banyak hal yang indah dan luar biasa yang diberikan oleh Tuhan kepada kita, tapi tak banyak yang menyadarinya. Sebagian dari kita hanya membuang waktu dengan mengeluh, padahal tanpa disadarinya masih banyak orang di luar sana yang hidup jauh lebih buruk dari kita.... itulah hal kecil tapi banyak yang tidak menyadarinya,,, hidup ini indah bila kita mau bersyukur dan tidak selalu menengok ke atas, ada kalanya kita harus melihat ke bawah agar kita tahu banyak sekali orang yang tidak seberuntung kita. 
Terima kasih kepada orang - orang yang telah melimpahi ku dengan begitu banyak kasih sayang, begitu beruntungnya aku mempunyai orang tua yang sangat sayang padaku dan selalu memberikan yang terbaik untukku,,,
Teman - teman yang selalu hadir tidak hanya disaat bahagia, tapi juga saat aku bersedih dan terpuruk dalam menjalani kerasnya hidup,,
Dan dalam hal ini aku benar - benar merasa sebagai orang yang sangat beruntung karena memiliki orang - orang yang begitu banyak melimpahi aku dengan kasih sayang...
Hidup ini indah,,, dan aku percaya itu 


Coretanku untuk orang - orang terkasih












Minggu, 15 Mei 2011

ANemia pada Ibu Hamil


ANEMIA PADA IBU HAMIL
OLEH : RIZKI SAHARA 


1. Pengertian ANEMIA
Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar Hb dibawah 11gr% pada trimester I atau II atau kadar Hb<10,5 gr% pada trimester II. Nilai batas tersebut dan perbedaan dengan kondisi wanita tidak hamil terjadi karena homodilusi, terutama pada trimester II.
Faktor pre diposisi
-Kekurangan gizi
-Perhatian yang kurang terhadap ibu hamil
Penyebab:
-Kurang zat besi dalam diet
-Malabsorbsi
-Kehilangan darah banyak
-Penyakit kronis
2        Patofisiologis
Pada umumnya cadangan zat besi pada wanita itu kurang, disebabkan karena kehilangan darah setiap bulan pada waktu haid. Pad wanita yang hamil cadangan ini akan berkurang lagi karena kebutuhan janin akan zat besi sangat besar, juga bertambahnya volume darah-menurunkan Hb-anemia.
Tanda dan gejala:
-Pucat
-Cepat lelah
-Sering pusing
-Mata berkunang-kunang
-Pada hamil muda keluhan mual-muntah lebih hebat
1.      Anemia defisiensi besi
n  Anemia akibat kekurangan besi.
n  Kekurangan ini disebabkan karena
            kurang masuknya unsur besi dalam makanan
-      Gangguan resorpsi
-      perdarahan
  1. Tanda dan gejala:
n  memiliki rambut yang rapuh dan halus serta kuku tipis,rata, dan mudah patah
n  lidah tampak pucat, licin dan mengkilat, berwarna merah daging, stomatitis angularis, pecah-pecah disertai kemerahan dan nyeri sudut mulut.
  1. ciri-ciri anemia defisiensi besi
n  mikrositosis
n  hipokromasia
n  anemia ringan tidak selalu menimbulkan ciri khas bahkan banyak yang bersifat normositer dan normokrom
n  kadar besi serum rendah
n  daya ikat besi serum meningkat
n  protoporfirin meningkat
n  tidak dtemukan hemosiderin dalam sumsum tulang.
n  Keperluan zat besi untuk wanita hamil, non-hamil dan dalam laktasi
n  FNB Amerika Serikat (1958) : 12 mg-15mg-15mg
n  LIPI Indonesia (1968) : 12mg-17mg-17mg
  1. Terapi
n  Peroral : sulfas ferasus ata glukonas ferosus denan dosis 3-5x0,20 mg (1tablet/hr)
n  Parenteral : diberikan bila ibu hamil tidak tahan pemberian peroral atau absorbsi di saluran pencernaan kurang baik, kemasan diberikan secara intramuskuler atan intravera. Kemasan ini antara : imferon, jectofer dan ferrigen.
n  Hasil lebih cepat dari pada peroral.
  1. Pencegahan
n  Didaerah yang frekuensi kehamilan yang tinggi sebaiknya setiap wanita hamil diberi SF 1tablet /hr
n  Selain itu juga anjuran untuk mengkonumsi makanan yang mengandung banyak protein dan sayuran yang mengandung banyak mineral dan zat besi
2.   Anemia megaloblastik
Disebabkan karena
n  Kekurangan asam folik
n  Kekurangan Vit B12
n  Malnutrisi dan infeksi yang kronik
     Pengobatan
n  Asam Folik 15 – 30 mg per hari
n  Vit B12 3x1 tablet per hari
n  Sulfas Ferosus 3x1 tablet per hari
n  Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban maka dapat diberikan
Pencegahan
n  Pada dasarnya asam folik tidak diberikan secara rutin, kecuali didaerah-daerah dengan frekuensi anemia megaloblastik yang tinggi
n  Jika pengobatan dengan besi saja tidak cukup maka unsur besi harus ditambah dengan asam folik
3.   Anemia hipoplasti (8,0%)
n  Disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang belakang, membentuk sel-sel darah merah baru.
     Untuk diagnosis diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan :
n  Darah tepi lengkap
n  Pemeriksaan fungsi sternal
n  Pemeriksaan retikulosh
Penyebab
n  Penyebab belum diketahui pasti, kecuali yang disebabkan oleh infeksi berat (sepsis), keracunan, dan sinar rontgen atau sinar radiasi
Pengobatan
n  Terapi dengan obat-obatan tidak memuaskan mungkin pengobatan yang paling balik yaitu transfusi darah yang yang perlu sering diulang.
4.   Anemia Hemolitik ( sel sickle )
n  Disebabkan penghancuran / pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya.

Ini dapat disebabkan oleh :
n  faktor intrakorpuskoler : dijumpai pada anemia hemolitik, heriditer, talasemia, anemia sel sitkle (sabit), hemoglobinopati C,D,G,H,I dan paraksimal noktural hemoglobinuria.
n  Faktor ekstrakorpuskoler : disebabkan malaria, sepsis, keracunan zat logam dan dapat beserta obat-obatan : leukimia, penyakit hodgkin,dll.
Gejala utama
n  Anemia dengan kelainan-kelainan gambaran darah
n  Kelelahan dan kelemahan
n  Gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-organ vital
Pengobatan
n  Bergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya, bila disebabkan oleh infeksinya diberantas dan diberikan obat-obatan penambah darah. Namun pada beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberi hasil. Maka transfusi darah yang berulang dapat membantu penderita.
n  Diagnosis anemia dalam kehamilan untuk menegakkan diagnosis anemia dalam kehamilan dapat dilakukan dengan:
1. Anamnese
2. Pemeriksaan Hb
- Pada anamnese akan didapatkan keluhan-keluhan seperti tersebut diatas
- Pemeriksaan Hb dapat dilakukan dengan alat Hb sahli

Pengaruh anemia pada kehamilan dan janin
a. Bahaya selama kehamilan
   - Dapat terjadi karena abortus
   - Persalinan prematur
   - Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
   - Mudah terjadi infeksi
   - Ancaman decompensasi cordes (Hb<6gr%)
   - Mola hidatidosa
   - Hiperemesis gravidarum
   - Perdarahan antepartum
   - Ketuban pecah dini
b. Bahaya saat persalinan
    - Gangguan his mempengaruhi kekuatan mengejan
    - Kala I berlangsung lama dan terjadi partus terlantar
    - Kala II berlangsung lama
    - Dapat terjadi perdarahan post partum dan atonia uteri
c. Bahaya pada saat nifas
   - Terjadi sub involusi uteri menimbulkan perdarahan PP
   - Memudahkan infeksi puerperium
   - Pengeluaran ASI berkurang
   - Terjadi decompensasi cordis mendadak PP
   - Anemia kala nifas
   - Mudah terjadi infeksi mamae
d. Bahaya terhadap janin
   - Abortus
   - Terjadi kematian intra uteri
   - Persalinan prematur tinggi
   - Berat badan lahir rendah
   - Kelahiran dengan anemia
   - Dapat terjadi cacat bawaan
   - Bayi mudah terkena infeks
   - Ancaman decompensasi cordes (Hb<6gr%)
   - Mola hidatidosa
   - Hiperemesis gravidarum
   - Perdarahan antepartum
   - Ketuban pecah dini
b. Bahaya saat persalinan
   - Gangguan his mempengaruhi kekuatan mengejan
   - Kala I berlangsung lama dan terjadi partus terlantar
   - Kala II berlangsung lama
   - Dapat terjadi perdarahan post partum dan atonia uteri
c. Bahaya pada saat nifas
    - Terjadi sub involusi uteri menimbulkan perdarahan PP
    - Memudahkan infeksi puerperium
    - Pengeluaran ASI berkurang
    - Terjadi decompensasi cordis mendadak PP
    - Anemia kala nifas
    - Mudah terjadi infeksi mamae
d. Bahaya terhadap janin
    - Abortus
     - Terjadi kematian intra uteri
     - Persalinan prematur tinggi
     - Berat badan lahir rendah
     - Kelahiran dengan anemia
     - Dapat terjadi cacat bawaan
     - Bayi mudah terkena infeksi
           - Intelegensia rendah
      Penanganan
      - Terapi anemia defisiensi besi ialah dengan preparat besi oral atau par interal
      - Terapi peroral ialah dengan preparat besi, fero sulfat, fero glukonat atau Na fero
        bisitrat
     - Pemberian frefarat 60mg/hari dapat menaikkan Hb sebanyak 1 gr/bulan
     - Efek samping terakhir gastro intestinal relatif kecil pada pemberian fero bisitrat
     - Kini program nasional menganjurkan kombinasi untuk profilaksis anemia
     - Pemberian preparat par enteral
     - Pemberian par enteral ini mempunya indikasi:
     * Intoleransi besi pada waktu gastro intestinal
     * Anemia yang berat

Bentuk bentuk ketidakadilan Gender

Bentuk Ketidakadilan Gender 
Oleh : Rizki Sahara

Perbedaan peran dan fungsi antara laki-laki dan perempuan atau yang lebih tinggi dikenal dengan perbedaan gender yang terjadi di masyarakat tidak menjadi suatu permasalahan sepanjang perbedaan tersebut tidakmengakibatkan diskriminasi atau ketidak adilan. Patokan  atau ukuran sederhana yang dapat digunakan untukmengukur apakah perbedaan gender itu menimbulkan ketidakadilan atau tidak adalah sebagai berikut:
Sterotype / Citra Baku
Artinya pelabelan terhadap salah satu jenis kelamin yang seringkali bersifat negatif dan pada umumnya menyebabkan terjadinya ketidakadilan.
Stereotype itu sendiri berarti pemberian citra baku atau label/cap kepada seseorang atau kelompok yang didasarkan pada suatu anggapan yang salah atau sesat.
Pelabelan umumnya dilakukan dalam dua hubungan atau lebih dan seringkali digunakan sebagai alasan untuk membenarkan suatu tindakan dari satu kelompok atas kelompok lainnya.
Pelabelan juga menunjukkan adanya relasi kekuasaan yang timpang atau tidak seimbang  yang bertujuan untuk menaklukkan atau menguasai pihak lain.
Pelabelan negative juga dapat dilakukan atas dasar anggapan gender. Namun seringkali pelabelan negative ditimpakan kepada perempuan.
Contoh :
  • Perempuan dianggap cengeng, suka digoda.
  • Perempuan tidak rasional, emosional.
  • Perempuan tidak bisa mengambil keputusan penting.
  • Perempuan sebagai ibu rumah tangga dan pencari nafkah tambahan.
  • Laki-laki sebagai pencari nafkah utama.
  • Perempuan dianggap ramah, lembut, rapi maka lebih pantas bekerja seebagai sekretaris, guru TK.
  • Perempuan ramah dianggap genit, laki-laki ramah dianggap perayu.

Subordinasi / Penomorduaan
Artinya anggapan bhwa slh satu jenis kelamin dianggap lbh rendah/ dinomorduakan posisinya dibandingkan dg jenis kelamin lainnya.
Telah diketahui, nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, telah memisahkan dan memilah-milah peran-peran gender, laki-laki dan perempuan. Perempuan dianggap bertanggung jawab dan memiliki peran dalam urusan domestik atau reproduksi, sementara laki-laki dalam urusan public atau produksi.
Pertanyaannya adalah, apakah peran dan fungsi dalam urusan domestic dan reproduksi mendapat penghargaan yang sama dengan peran publik dan produksi? Jika jawabannya “tidak sama”, maka itu berarti peran dan fungsi public laki-laki. Sepanjang penghargaan social terhadap peran domestic dan reproduksi berbeda dengan peran publik dan reproduksi, sepanjang itu pula ketidakadilan masih berlangsung.


Contoh :
  • Masih sedikitnya jumlah perempuan yang bekerja pada posisi atau peran pengambil keputusan atau penentu kebijakan disbanding laki-laki.
  • Dalam pengupahan, perempuan yang menikah dianggap sebagai lajang, karena mendapat nafkah dari suami dan terkadang terkena potongan pajak.
  • Perempuan dianggap sebagai orang rumah/ “konco wingking”.
Masih sedikitnya jumlah keterwakilan perempuan dalam dunia politik (anggota legislative dan eksekutif ).

Marjinalisasi / Peminggiran
Artinya suatu proses peminggiran akibat perbedaan jenis kelamin yang mengakibatkan kemiskinan.
Banyak cara yang dapat digunakan untuk memarjinalkan seseorang atau kelompok. Salah satunya adalah dengan menggunakan asumsi gender. Misalnya dengan anggapan bahwa perempuan berfungsi sebagai pencari nafkah tambahan, maka ketika mereka bekerja diluar rumah (sector public), seringkali dinilai dengan anggapan tersebut. Jika hal tersebut terjadi, maka sebenarnya telah berlangsung proses pemiskinan dengan alasan gender.
Contoh :
  • Guru TK, perawat, pekerja konveksi, buruh pabrik, pembantu rumah tangga dinilai sebagai pekerja rendah, sehingga berpengaruh pada tingkat gaji/upah yang diterima.
  • Masih banyaknya pekerja perempuan dipabrik yang rentan terhadap PHK dikarenakan tidak mempunyai ikatan formal dari perusahaan tempat bekerja karena alasan-alasan gender, seperti  sebagai pencari nafkah tambahan, pekerja sambilan dan juga alasan factor reproduksinya, seperti menstruasi, hamil, melahirkan dan menyusui.
  • Perubahan dari sistem pertanian tradisional kepada sistem pertanian modern dengan menggunakan mesin-mesin traktor telah memarjinalkan pekerja perempuan.

Beban ganda / double burden
Artinya beban pekerjaan yang diterima salah satu jenis kelamin lebih banyak dibandingkan jenis kelamin lainnya.
Peran reproduksi perempuan seringkali dianggap peran yang statis dan permanen. Walaupun sudah ada peningkatan jumlah perempuan yang bekerja diwilayah public, namun tidak diiringi dengan berkurangnya beban mereka di wilayah domestic. Upaya maksimal yang dilakukan mereka adalah mensubstitusikan pekerjaan tersebut kepada perempuan lain, seperti pembantu rumah tangga atau anggota keluarga perempuan lainnya. Namun demikian, tanggung jawabnya masih tetap berada di pundak perempuan. Akibatnya mereka mengalami beban yang berlipat ganda.
Contoh :
  • Perempuan yang bekkerja di luar rumah, selain di wilayah publik mereka juga masih harus mengerjakan pekerjaan domestik.

Kekerasan / Violence
Artinya tindak kekerasan, baik fisik maupun non fisik yang dilakukan oleh salah satu jenis kelamin atau sebuah institusi keluarga, masyarakat atau negara terhadap jenis kelamin lainnya.
Peran gender telah membedakan karakter perempuan dan laki-laki. Perempuan dianggap feminism dan laki-laki maskulin. Karakter ini kemudian mewujud dalam ciri-ciri psikologis, seperti laki-laki dianggap gagah, kuat, berani dan sebagainya. Sebaliknya perempuan dianggap lembut, lemah, penurut dan sebagainya.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan pembedaan itu. Namun ternyata pembedaan karakter tersebut melahirkan tindakan kekerasan. Dengan anggapan bahwa perempuan itu lemah, itu diartikan sebagai alasan untuk diperlakukan semena-mena, berupa tindakan kekerasan.
Contoh :
  • Kekerasan fisik maupun non fisik yang dilakukan oleh suami terhadap isterinya di dalam rumah tangga.
  • Pemukulan, penyiksaan dan perkosaan yang mengakibatkan perasaan tersiksa dan tertekan.
  • Pelecehan seksual.
  • Eksploitasi seks terhadap perempuan dan pornografi.

Minggu, 08 Mei 2011

perkembangan janin

PERKEMBANGAN JANIN DARI MINGGU KE MINGGU

oleh : Rizki Sahara  


Minggu ke-1 :
Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terjadi. Sebab tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir Anda

Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi unik berupa 46 jenis kromosom manusia. Selama masa ini, yang dibutuhkan hanyalah nutrisi (melalui ibu) dan oksigen.

Sel2 telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg mengelilingi matahariSel ini akan bertemu dengan sel2 sperma dan memulai proses pembuahan
5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka yaitu menuju sel telur yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak, tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung telur.



Pada saat ini kepala sel sperma telah hampir masuk. Kita dapat melihat bagian tengah dan belakang sel sperma yang tidak henti-hentinya berusaha secara tekun menerobos dinding indung telur